Polisi, kata yang sangat familiar di telinga kita.
entah buruk atau baik persepsi kita, polisi ya polisi.
dalam kenyataan nya ada yang baik ada yang buruk.
tapi kenapa kita (kita?) saya pribadi selalu menemukan polisi yang buruk.
entah karena "halo efek" gw emang udah jelek ke polisi.
(haloefek: jika kita sudah menganggap suatu objek buruk/baik, maka kita akan menyimpulkan yg sama pada setiap hal bersangkutan dengan objek tersebut)
persepsi orang mungkin berbeda2 dan sebagian besarnya salah, karena informasi yang kita dapat blum lengkap.
persepsi hanya kita simpulkan dari hasil penangkapan alat indra kita.
contoh, penilangan tanpa alasan yang jelas.
"waktu mau balik sama si nia lewat terminal cicaheum, kami melewati perempatan. kendaraan di sekitar kami masih jalan terus bahkan yang di belakang kami juga tetap jalan seperti halnya traficlight memancarkan lampu hijau. tapi tiba2 polisi menunjuk kami dan menyuruh kami untuk menepi, waktu saya tanya apa salah saya, si polisi bilang
"Anda menerobos lampu merah" deng deng deng...
langsung weh ku urang bantah,
"gak pa ah, yang lain maju maju aja tapi kok gak di tilang?" dan bla bla bla bla, sampai akhirnya dia menahan sim, mau NYOGOK gak ada duit, terpaksa ...
"yaudah pak, sidang aja, kapan dan dimana pak?",
si polisi menjawab
"liat aja di surat tilangnya," sambil menulis2 surat2 gak jelas.
tapi tidak lama kemudian SI polisi malah memberikan simnya lagi padaku dan bilang,
"yaudah, lain kali jangan lagi yah"
hahahahha dasar polisi~ polisi~
(anda bisa mempersepsikannya sendiri2)
beberapa polisi memang sangat menyebalkan di mata masyarakat,
waktu itu gw pernah naek angkot dan bersebelahan dengan sebuah keluarga,
waktu kami melewati pasar kircon ada polisi sedang mengatur lalulintas, dan tiba2 anak dari keluarga tersebut nyeletuk dengan polos,
"tuh ada onyet"
hahaha, ternyata dari kecil anak itu sudah di doktrin bahwa polisi itu monyet oleh keluraganya, haha.
trus, kata katanya sekarang polisi udah gak bisa di sogok.
ada pengalaman teman2 tentang sogokan, kalau kita bersi keras "damai" apabila di tilang, si polisi akan marah2. hahaha.
tapi beda halnya dengan pembuatan sim temanku.
memang sih udah gak bisa nembak, tapi katanya setelah test dan gagal, akhirnya bisa juga nembak. oe oe oe.....
itu yang polisi orang, sama halnya dengan polisi tidur.
Polisi tidur adalah gundukan aspal atau gundukan semen yang dipasang melintang di jalan. Ada yang ditambah dengan garis-garis putih, ada pula yang polos tanpa garis-garis putih.
pada dasarnya sih bagus, dibuat di sekitar sekolah khususnya TK dan SD agar menghindari kecelakaan (biasalah budak leutik lulumpatan wae), juga di perumahan-perumahan yang memang kawasannya ramai dengan anak2.
tapi malah ada yang "hiperbola".
membuat polisi tidur dengan jarak yang berdekatan.
teu tanggung tanggung tinggi dari polisi tidur tersebut ada yang diluar batas normal.
Di Indonesia, ketentuan yang mengatur tentang disain polisi tidur diatur oleh Keputusan Menteri Perhubungan No 3 Tahun 1994 tentang Alat Pengendali dan Pengaman Pemakai Jalan, di mana sudut kemiringan adalah 15% dan tinggi maksimum tidak lebih dari 150 mm.
sehingga banyak kendaran yang tidak terlalu ceper bagian bawahnya "kagasruk" polisi yang tidur.
itu baru polisi tidur, gimana kalau POLWAN tidur ???
di barat sudah ada polisi tidur dari karet.
hebat yach.
di indonesia?
malah bikin dari besi (pernah liat kan).
teu polisi hudang teu polisi sare ngahesekeun weh...
but,
smuanya tergantung kamu mempersepsikannya.
hoho...
dah yach
bye.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar